Jumat, 01 Juni 2012

Kutipan Berita Online

Kutipan SOLORAYAONLINE
Klaten (Soloraya Online), Memeriahkan peringatan Hari lahir Kartini 21 April 1879 berlangsung unik dan menghibur di SMP Negeri 2 Jogonalan, Klaten, Kamis (21/4). Pasalnya terdapat berbagai kegiatan perlombaan tradisional yang diikuti semua guru dan siswa. Menariknya semua peserta mengenakan pakaian adat daerah. Diantara kegiatan yang dilakukan adalah, lomba ngenteri beras, linting stagen, fashion show gendong tenggok dengan posisi terbalik dibarengi dengan menyunggi tampah yang diikuti guru dan kepala sekolah. Sementara bagi para siswa terdapat perlombaan keluwesan, menyanyikan lagu Ibu Kita Kartini, dan lagu dolanan anak. Dari pantauan Soloraya Online, di lokasi nampak ratusan guru dan siswa berbaur di tengah halaman sekolah untuk meramaikan atraksi yang menarik dan mengundang gelak tawa. Sebelum digelar lomba diadakan upacara dengan semua petugas perempuan. Bertindak sebagai Pemimpin upacara Adkha Marsita SPd dan Pembina Upacara Nurmalawati SPd. Dalam amanatnya disampaikan sejarah Kartini dalam memperjuangkan kesetaraan gender agar kaum perempuan lebih berani tampil dan menunjukkan eksistensinya dalam segala bidang. Tak lupa dipesankan kepada seluruh siswa untuk menauladani perjuangan Kartini untuk lebih berprestasi dalam menggapai cita-cita. Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Jogonalan Wiyarto SPd mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap tahun yang diselenggarakan untuk memperingati hari Kartini dan semakin tahun semakin meriah. “Dalam memaknai Hari kartini ini diharapkan dapat mengambil hikmah dan menjiwai Kartini sebagai pelopor dan serta tidak akan melupakan jasa-jasa beliau dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Tidak hanya para siswa saja yang mengenakan adat, tapi anak-anak lagi juga berpakaian adat sebagai langkah melestarikan budaya Jawa,” ungkapnya. Terkait kesetaraan gender, dia menambahkan, di lingkungan sekolahnya kesetaraan gender berlangsung dengan bagus, para guru perempuan berperan aktif dan tampil setara dengan guru laki-laki. Ia berharap dengan peringatan hari Kartini anak-anak termotivasi dengan cita-cita beliau sehingga terus berprestasi dan tidak menginggalkan budaya. Terpisah, salah seorang siswa Enggar mengaku tidak terbiasa mengenakan pakaian adat Jawa tetapi dia merasa senang karena bisa tampil beda dari hari biasanya. Hal senada juga diungkapkan Joko, yang meski merasa ribet mengenakan pakaian adat Jawa, namun tetap merasa senang karena turut melestarikan budaya Jawa. Sumber : http://solorayaonline.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar